Rabu, 09 November 2022

Indahnya Pulau Kartika, Hidden Gem di Konawe Selatan



Ketika memilih tempat untuk berlibur, kini orang-orang lebih sering mencari tempat yang baru dan jarang diketahui oleh banyak orang, atau istilahnya adalah “Hidden Gem”. 


Nah buat kamu yang ingin liburan yang anti mainstream, Pulau Kartika bisa jadi tempat destinasi rekreasi terbaik buat kamu. Lantas seperti apa sih lokasinya dan apa saja daya tariknya? Berikut penjelasannya.


Mengenal Wisata Pulau Kartika

Pulau Kartika adalah sebuah pulau yang terletak di Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Pulau ini diapit oleh dua pulau lain yakni Pulau Lara dan Pulau Senja dan membentuk gugusan pulau di pesisir Moramo Utara. Luasnya pun tidak terlalu besar sehingga garis pantainya pun juga tak terlalu panjang bila dibandingkan dengan pulau besar lainnya.


Daya Tarik Wisata Pulau Kartika

Seperti spot wisata di pesisir Sulawesi Tenggara lainnya, daya tarik utama terletak pada keindahan baharinya. Tapi ada satu hal yang membedakan antara wisata Pulau Kartika dengan tempat lain yakni kemurnian alamnya. Disini belum ada pembangunan secara besar-besaran sehingga pemandangan alamnya masih asri dan murni layaknya pulau yang belum terjamah manusia.


Dari bentuk geografis, warna pasirnya berwarna putih, kemudian air lautnya sangat jernih, dan di sisi belakang pulau terdapat formasi batuan Karst yang kokoh menjulang tinggi. 


Selain itu kamu juga bisa mengunjungi Pulau Lara dan Pulau Senja dengan menggunakan kapal penyeberangan Bisa dibilang feel yang kamu dapatkan disini seperti berlibur di pulau pribadi dimana kamu bisa bebas dan melepas segala kepenatan.



Akses Menuju Wisata Pulau Kartika

Nah untuk aksesnya ternyata cukup mudah kok! Pertama dari Kota Kendari, kamu menuju ke tempat penyeberangan di Desa Wawatu, Moramo Utara menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 45 menit. 


Setelah itu kamu bisa naik kapal penyeberangan langsung menuju Pulau Kartika dengan jarak tempuh 15 menit. Untuk tarif penyeberangan kamu hanya cukup merogoh kocek sebesar 250 hingga 300 ribu rupiah untuk perjalanan pulang dan pergi.


Nah itu tadi penjelasan singkat tentang keindahan Pulau Kartika. Jadi apakah kamu berminat untuk berlibur di Hidden Gem satu ini?


sumber : https://www.jelajahsultra.com/2022/06/indahnya-pulau-kartika-hidden-gem-di.html

Minggu, 28 November 2021

Sandiaga Uno Berkunjung ke Wakatobi, Para Pedagang Kebanjiran Pembeli

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat berkunjung ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara.


SultraMedia.Com - disalin dari LenteraSultra.com


Kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, membawa perubahan bagi warga di Wakatobi, khususnya di Desa Wisata Liya Togo, Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada (25/11/2021). Meski hanya 30 menit, kedatangan sandiaga ramai diserbu warga.


Masyarakat tampak bangga karena desanya menjadi salah satu tempat di Indoneesia yang didatangi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Melalui kunjungan ini, pergerekan ekonomi juga mengalami peningkatan. Para pedagang kaki lima baik itu makanan kecil, souvenir dan lainnya mengalami kenaikan omset usai diburu pembeli yang ramai berdatangan.


“Apalagi kita tahu kalau souvenir juga masuk dalam ekonomi kreatif,” kata Sandi.


Seperti diketahui, souvenir menjadi ciri khas suatu daerah wisata. Produk-produk tersebut memang harus memiliki ciri khas dari suatu daerah, sehingga tidak hanya memiliki nilai ekonomis melainkan juga nilai sentimental yang bisa menjadi suatu kenangan terhadap lokasi tersebut. Tak sedikit wisatawan yang membeli souvenir sebagi buah tangan dan juga untuk kenangan bahwa pernah berkunjung suatu tempat wisata. Hal tersebut juga terjadi di Desa Wisata Liya Togo, Wangiwangi Selatan.


Meski singkat, Sandiaga Salahudin Uno juga menyempatkan berdiskusi dengan warga terkait kendala mereka yang hingga kini belum memiliki mesin jahit dan mesin bordir sebagai kebutuhan utama produk fashion daerah. Selama ini warga desa liya togo menjahit dan membordir menggunakan jasa dari desa lain dan mengeluarkan biaya yang cukup mahal, sehingga keuntungan yang diperoleh sangat minim.


“Jadi Mas Menteri, Kalau kita punya mesin sendiri tentunya berbeda pendapatannya,” tutur salah satu pengajin.


Tidak hanya mendengar keluhan warga, Sandiaga Salahudin Uno kemudian memberi hadiah warga berupa mesin jahit dan mesin border. (*)

Sabtu, 27 November 2021

Wakatobi Jalankan Program Smart City Untuk Kawasan Pariwisata



SULTRAMEDIA.COM - disalin dari https://detiksultra.com

Kabupaten Wakatobi gencar menjalankan program Smart City untuk kawasan pariwisata.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Wakatobi, Suruddin mengatakan, Smart City tersebut merupakan program untuk meningkatkan pariwisata suatu daerah, salah satunya Wakatobi.

Dia menambahkan, kawasan smart city yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) terdiri dari beberapa daerah yakni, Kabupaten Wakatobi, Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Konawe Selatan yang harus terintegrasi dan mengacu pada master plan yang telah disusun.

“Jadi untuk smart city itu punya enam dimensi dalam peningkatan pariwisata yakni Smart Government, Smart Economy, Smart Live, Smart Living, Smart People, dan Smart Mobility, ” ucap Suruddin, Sabtu (27/11/2021).

Dia juga menambahkan, dengan melaksanakan enam dimensi tersebut maka Wakatobi sebagai daerah wisata dapat menarik minat pengunjung baik nasional maupun internasional.

Sementara itu, Perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Dwi Elfrida mengatakan, dengan adanya dimensi smart city tersebut dapat menjadikan Wakatobi sebagai destinasi wisata seperti halnya Bali yakni menjadi pariwisata internasional.

“Dengan menjalankan dimensi smart city itu dapat memaksimalkan potensial pariwisata yang ada di Wakatobi dan menjadikan pariwisata internasional,” Tutup Dwi Elfrida. (*)


© Copyright 2019 SultraMedia.Com | All Right Reserved