NEWS

Ads

DAERAH

POLITIK

TRAVELLER

Tokoh dan Selebriti

Senin, 14 November 2022

Kades Puosu Jaya Ditangkap Polisi, Diduga karena Korupsi Dana Desa di Konsel

Kepala Desa (Kades) Puosu Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial LA resmi ditahan di Mapolda Sultra. Foto: Istimewa.

Konawe Selatan – Kepala Desa (Kades) Puosu Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial LA resmi ditahan di Mapolda Sultra, Jumat (11/11/2022).

LA ditahan di jeruji besi Polda Sultra karena diduga telah menyalahgunakan dana desa tahun 2020 – 2021. Hal itu dibenarkan oleh Wakil Direktur (Wadir) Reskrimsus Polda Sultra, AKBP Didik Erfianto kepada awak media.

“Iya benar, sudah dilakukan penahanan di Rutan Mapolda Sultra,” ujar Didik, Jumat (11/11).

Ia menyebut, penahanan terhadap LA dilakukan setelah penyidik menemukan dua alat bukti yang dianggap cukup untuk meningkatkan perkara tersebut.

“Untuk perkara LA ini kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dan anggaran yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2020 sampai dengan tahun 2021,” lanjutnya.

Atas perbuatannya, lanjut mantan Kapolres Kendari itu, LA dijerat Pasal 2 ayat (1) subsider Pasal 3 lebih subsider Pasal 8 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. ***

Dikutip Dari : https://kendariinfo.com/kades-puosu-jaya-ditangkap-polisi-diduga-karena-korupsi-dana-desa-di-konsel/ 

Anton Timbang Terima Penghargaan Tokoh Inisiator Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Daerah Sultra

Gubernur Sultra Ali Mazi menyerahkan penghargaan Sultra Award 2022 kepada Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anton Timbang/Foto: Istimewa.


Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra), Anton Timbang menerima penghargaan sebagai tokoh pertumbuhan dan investasi daerah di Sultra dalam pergelaran Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Award di Lapangan Pasar Wajo, Kabupaten Buton, Sultra, Minggu (13/11/22). 

Kegiatan dibuka langsung oleh Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH serta dihadiri para Bupati serta Wali Kota se-Sultra.

Penghargaan yang diterima Anton Timbang diwakili oleh Direktur Eksekutif Kadin Sultra, Budi Amin yang diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Burhanudin. 

Anton Timbang melalui Budi Amin mengucapkan rasa terima kasih kepada KNPI Sultra serta masyarakat atas penghargaan tokoh inisiator pertumbuhan ekonomi dan investasi daerah di Sultra. 

“Mewakili Ketua Kadin Sultra, Bapak Anton Timbang, kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sultra dan KNPI atas penghargaan yang telah diberikan,” ujar Budi Amin dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/11/2022). 

Ia juga menegaskan, dengan penghargaan yang diberikan dapat menjadi motivasi agar tetap konsisten dalam membangkitkan pertumbuhan di semua sektor untuk daerah Sultra. 

“Kami tetap berkomitmen untuk selalu membangkitkan daerah Sultra baik dari sektor ekonomi maupun sektor lainnya,” katanya. 

Tak sampai di situ, ia juga mengharapkan Kadin Sultra  selalu bersinergi dengan Pemerintah khususnya di Sultra dalam mewujudkan kemajuan perekonomian Sultra. 

“Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah Sultra dalam mewujudkan kemajuan perekonomian kepada masyarakat Sultra,” katanya. ***

Dikutip Dari : https://mediakendari.com/anton-timbang-terima-penghargaan-tokoh-inisiator-pertumbuhan-ekonomi-dan-investasi-daerah-sultra/120258/

Rabu, 09 November 2022

KPU Muna Barat Sosialisasikan Pengaplikasian Siakba Pendaftaran Online 2024



MUNA BARAT - KPU Kabupaten Muna Barat (Mubar) menggelar sosialiasi pengaplikasian SIAKBA pada Tahapan Pembentukan Badan Ad-Hoc di Desa Sukadamai, Rabu (09/11/2022). 

Sosialisasi itu diikuti Camat se-Tiworo, para Kepala Desa, Karang Taruna bersama seluruh Komisioner dan pimpinan KPU Mubar.

“Menjelang tahapan pembentukan Badan Adhoc Pemilu 2024, penyelenggara pemilu perlu mempertajam pemahaman SIAKBA dengan tujuan untuk penguatan pemahaman tata kelola kepemiluan berbasis elektronik,” ungkap Ketua KPU Mubar, Awaludin Usa membuka kegiatan sosialisasi. 

Awaludin Usa membimbing jalannya pengaplikasian SIAKBA yang diikuti oleh Staf KPU Mubar dan seluruh peserta undangan yang berjalan lancar dan sangat antusias mendengarkan sambutan. 

“Kami tidak bisa kerja sendiri. Olehnya kami meminta bantuan kerja sama pada kades dan karang taruna,” ujarnya. 

Awaludin Usa menambahkan bagi yang ingin mendaftar menjadi penyelenggara PPK dan PPS, tidak perlu lagi membawa berkas ke KPU. “Kami telah menyiapkan aplikasi. Ini untuk memudahkan para pendaftar,” terangnya. 

Sementara itu, Komisioner KPU, LM. Nuzul Ansi menambahkan pengumuman kelulusan juga akan di sampaikan melalui email. UU nomor 7 tahun 2017 penyelenggaraan pemilu ini menjdi tanggung jawab bersama. 

“Kelulusan berkas administrasi itu akan di umumkan melalui aplikasi siakba dan media online dan media sosial KPU,” katanya. ***

sumber : https://mediakendari.com/kpu-muna-barat-sosialisasikan-pengaplikasian-siakba-pendaftaran-online-2024/120071/




Pemilu 2024, Dapil dan Alokasi Kursi DPRD di Buteng Bakal Berkurang



BUTON TENGAH – Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, jumlah Daerah Pemilihan (Dapil) dan alokasi kursi DPRD di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) bakal berkurang.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buteng, La Ode Nuriadin yang mengatakan skema baru penyusunan dan penataan Dapil dan alokasi kursi legislatif itu sudah diusulkan ke KPU RI.

“Meski masih dalam tahap pembahasan diinternal kami (KPU Buteng). Akan tetapi, besar kemungkinan skema baru ini bakal diterapkan. Jadi, skema lama yang diterapkan pada Pileg 2019 bisa jadi berubah,” ujar Nuriadin dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Rancangan penyusunan penataan Dapil itu terlebih dahulu akan ditetapkan alokasi kursi legislatif berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Buton Tengah yang terakhir.

“Sehingga dimungkinkan juga ada perubahan nama Dapil dan alokasi kursi apabila kita merujuk pada jumlah penduduk terakhir,” bilangnya.

“Jika ditanya apakah memungkinkan terjadi perubahan, maka jawabannya bisa saja terjadi,”imbuhnya.

Nuriadin menegaskan, pembentukan dan penataan Dapil, akan memperhatikan tujuh prinsip. Diantaranya kesetaraan nilai suara, ketaatan pada sistem Pemilu yang proporsional, proporsionalitas, integralitas wilayah, berada pada cakupan wilayah yang sama (coterminus), kohesivitas, dan kesinambungan.

Pihaknya juga meminta partisipasi masyarakat dalam rangka memberikan masukan dan tanggapan selama proses pembahasan penataan jumlah Dapil dan alokasi kursi legislatif ini.

“Setelah rampung akan disampaikan ke KPU RI untuk ditetapkan dan terlebih dahulu melalui konsultasi DPR RI dan Kemendagri,” tutupnya. **

sumber : https://www.halosultra.com/5958/pemilu-2024-dapil-dan-alokasi-kursi-dprd-di-buteng-bakal-berkurang/

Indahnya Pulau Kartika, Hidden Gem di Konawe Selatan



Ketika memilih tempat untuk berlibur, kini orang-orang lebih sering mencari tempat yang baru dan jarang diketahui oleh banyak orang, atau istilahnya adalah “Hidden Gem”. 


Nah buat kamu yang ingin liburan yang anti mainstream, Pulau Kartika bisa jadi tempat destinasi rekreasi terbaik buat kamu. Lantas seperti apa sih lokasinya dan apa saja daya tariknya? Berikut penjelasannya.


Mengenal Wisata Pulau Kartika

Pulau Kartika adalah sebuah pulau yang terletak di Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Pulau ini diapit oleh dua pulau lain yakni Pulau Lara dan Pulau Senja dan membentuk gugusan pulau di pesisir Moramo Utara. Luasnya pun tidak terlalu besar sehingga garis pantainya pun juga tak terlalu panjang bila dibandingkan dengan pulau besar lainnya.


Daya Tarik Wisata Pulau Kartika

Seperti spot wisata di pesisir Sulawesi Tenggara lainnya, daya tarik utama terletak pada keindahan baharinya. Tapi ada satu hal yang membedakan antara wisata Pulau Kartika dengan tempat lain yakni kemurnian alamnya. Disini belum ada pembangunan secara besar-besaran sehingga pemandangan alamnya masih asri dan murni layaknya pulau yang belum terjamah manusia.


Dari bentuk geografis, warna pasirnya berwarna putih, kemudian air lautnya sangat jernih, dan di sisi belakang pulau terdapat formasi batuan Karst yang kokoh menjulang tinggi. 


Selain itu kamu juga bisa mengunjungi Pulau Lara dan Pulau Senja dengan menggunakan kapal penyeberangan Bisa dibilang feel yang kamu dapatkan disini seperti berlibur di pulau pribadi dimana kamu bisa bebas dan melepas segala kepenatan.



Akses Menuju Wisata Pulau Kartika

Nah untuk aksesnya ternyata cukup mudah kok! Pertama dari Kota Kendari, kamu menuju ke tempat penyeberangan di Desa Wawatu, Moramo Utara menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 45 menit. 


Setelah itu kamu bisa naik kapal penyeberangan langsung menuju Pulau Kartika dengan jarak tempuh 15 menit. Untuk tarif penyeberangan kamu hanya cukup merogoh kocek sebesar 250 hingga 300 ribu rupiah untuk perjalanan pulang dan pergi.


Nah itu tadi penjelasan singkat tentang keindahan Pulau Kartika. Jadi apakah kamu berminat untuk berlibur di Hidden Gem satu ini?


sumber : https://www.jelajahsultra.com/2022/06/indahnya-pulau-kartika-hidden-gem-di.html

Cyber Crime Polda Sultra Siap Terima Laporan Masyarakat 24 Jam

Sentra pelayanan masyarakat Ditreskrimsus Polda Sultra.

KENDARI – Semakin maraknya pelanggaran serta pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran UU ITE, menjadi perhatian khusus oleh Subdit V Tipidsiber Dit Reskrimsus Polda Sultra.


Kasubdit V Tipidsiber AKBP Muhammad Fahrony, mengatakan saat ini masyarakat dapat mengadukan pelanggaran terkait UU ITE melalui Call Center layanan piket 1×24 jam.


“Layanan piket aduan merupakan bagian dari pelayanan presisi polri terkait menerima aduan masyarakat secara fast respon,” ujar Fahrony kepada HaloSultra.com,  Selasa (8/11/2022).


Ia juga mengatakan, masyarakat yang mengadu secara online akan diberikan arahan oleh piket Krimsus apakah laporan pengaduan mereka dapat ditangani oleh petugas Tipid Siber atau tidak agar masyarakat tidak perlu bolak-balik lagi.


“Untuk nomor pelayanan aduan 1×24 jam terkait UU ITE di Tipid Siber Dit Reskrimsus dapat menghubungi nomor WA +62 812 4250 9106,” pungkasnya.


Untuk diketahui beberapa tugas dari polisi siber yaitu sebagai pengawas, mencegah, mengurangi dan menanggulangi segala ancaman dan cyber crime. Polisi siber juga berperan untuk mengimbau dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). ***


sumber : https://www.halosultra.com/5934/cyber-crime-polda-sultra-siap-terima-laporan-masyarakat-24-jam/

Sensitif dan Macilakanya RUU Kesehatan Omnibus Law




Oleh: Heryanto, AMK., SKM


Saat ini tenaga kesehatan khususnya profesi perawat sedang diresahkan oleh wacana Rencana Undang-Undang tentang Kesehatan (Omnibus Law) dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Tahun 2023. Dalam Draft Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang tentang Kesehatan (Omnibus Law) akan mencabut semua Undang-Undang terkait kesehatan, antara lain UU Praktik Kedokteran, UU Kebidanan dan UU Keperawatan adalah sesat pikir. Jangan anggap RUU tentang Kesehatan (Omnibus Law) ini seakan ada masalah berat yang mirip dengan permasalahan Undang-undang Cipta Kerja lalu seenak hati main revisi tanpa kemudian meminta pendapat kami selaku yang merasakan manfaat lahirnya Undang-Undang Keperawatan yang selama ini melindungi kami dalam bekerja. Jangan main sapu rata sebab sampai titik ini Undang-Undang Keperawatan dalam pelaksanaannya baik-baik saja. 




Contohnya waktu terjadi dibencana non alam berupa Pandemi COVID-19 kami bersama-sama profesi kesehatan lainnya bekerja dengan berpedoman terhadap undang-undang masing-masing sebagai pegangan dalam bekerja memberikan layanan kesehatan prima. Lalu kenapa pasca pandemi justru ada pikiran melahirkan Rencana Undang-Undang tentang Kesehatan (Omnibus Law)`?  Kami anggap ini aneh plus sensitif.


Perawat yang sehari-hari bekerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah, swasta hingga saat ini telah banyak perawat praktik mandiri karena atas dasar UU Keperawatan nomor 38 tahun 2014. Seluruh Perawat berjibaku menjadi garda terdepan melawan Covid-19 karena atas dasar payung hukum nomor 38 sebagai pijakan. Lalu kenapa RUU Kesehatan (Omnibus Law) terkesan senyap namun telah masuk dalam Prolegnas prioritas Tahun 2023? Atau jangan-jangan ada korsleting kepentingan sehingga main tabrak saja. Perlu diketahui bahwa seluruh Perawat dari Sabang sampai Marauke telah berjuang selama 25 tahun agar UU Keperawatan disahkan. Alhamdulilah perjuangan panjang tersebut terwujud tahun 2014. Atas lahirnya itu, maka kami masyarakat perawat bersuka ria menyambutnya dan bertekad menjadi profesi yang profesional. Tapi belakangan ini rasanya kami sangat terusik bahkan bukan hanya kami tapi profesi kesehatan lainnya juga merasakan hal yang sama. 


Hasil Rapimnas kami seluruh Pengurus Pleno DPP PPNI dan 34 Ketua DPW PPNI Seluruh Indonesia menolak keras Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan diikutkan dibahas dalam RUU Kesehatan (Omnibus Law). Kalau itu berjalan terus maka kami seluruh perawat dan terkhusus perawat di jazirah Sulawesi Tenggara akan menggelar aksi sebagai bentuk perjuangan mempertahankan UU Keperawatan. Olehnya kami minta jangan bermain-main atas undang-undang yang sudah membawa kebaikan terhadap profesi perawat dan masyarakat. 



UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan telah menjadi landasan yang kuat dalam pengembangan profesi perawat dalam menjamin kualitas dan profesionalitas praktik keperawatan. Dan kami meyakini bahwa UU Keperawatan telah mengatur profesi perawat dari hulu hingga hilir, dan juga mengatur pelayanan keperawatan kepada klien atau masyarakat hingga memberikan perlindungan hukum dan landasan yang kuat untuk profesi perawat. Sehingga menurut kami tidak ada alasan (urgensi) untuk mencabut UU No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan dalam rangka Pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law).


UU Keperawatan  merupakan panduan dan dasar hukum yang menguatkan peran kehidupan profesi keperawatan di Indonesia. 

Kerangka pengaturan dalam UU Keperawatan, mulai dari Ketentuan Umum: Jenis Perawat, Pendidikan Tinggi Keperawatan, Registrasi, Re-registrasi ulang dan Izin Praktik, Praktik Keperawatan, Hak dan Kewajiban, Organisasi Profesi Perawat, Kolegium dan Konsil Keperawatan, Pengembangan, pembinaan dan pengawasan hingga sanksi administrasi.

Semestinya pihak eksekutif dan DPR-RI lebih menyempurnakan,  kalau pun masih terdapat kekurangan dalam UU Keperawatan solusinya bukan dihapuskan tetapi menurut kami sebaiknya dibuat peraturan pelaksanaan UU, seperti pada umumnya produk perundang-undangan di Indonesia.


Artinya bahwa jika UU Keperawatan tersebut dicabut maka akan terbit pengaturan yang lebih rendah dibawah UU, seperti : Peraturan Pemerintah bahkan boleh jadi Peraturan Menteri. Sehingga kehidupan profesi perawat akan kembali seperti sebelum UU Keperawatan disahkan dan pada saat itu hanya Permenkes yang mengatur tentang Kehidupan profesi perawat di Indonesia. 

Yang sangat berdampak adalah profesi yang telah memiliki UU atau profesi yang sedang mendorong lahirnya UU profesi kesehatan. Hemat kami, pemerintah harusnya memikirkan bagaimana kesejahteraan  tenaga kesehatan. Tenaga Kesehatan punya posisi terlemah dalam hubungan industrial tidak punya daya negosiasi yang baik. Selain itu yang perlu dikerjakan pemerintah adalah

distribusi tenaga kesehatan bermasalah yang rata-rata tenaga kesehatan bertumpuk di daerah perkotaan bukan RUU Omnibus Law yang kami anggap tidak menjadi skala prioritas perbaikan kehidupan insan kesehatan. Semoga saja penolakan ini menyadarkan pihak pemerintah bahwa RUU Kesehatan Omnibus Law sangat Macilaka.***

Senin, 29 November 2021

Gubernur Ali Mazi Tinjau Proyek Strategis di Busel

Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Bupati Buton Selatan H. La Ode Arusani serta rombongan OPD meninjau proyek starategis di Busel.



SultraMedia.Com - disalin dari https://baubaupost.com/

-

-


Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, SH melaksanakan Kunjungan Kerja ke sejumlah wilayah Kabupaten Kota di Provinsi Sultra,


Kali ini, orang nomor satu di “Bumi Anoa” ini bersama rombongan untuk kesekian kalinya mengunjungi Kabupaten Buton Selatan, Rabu (17/12).


Sekaligus meninjau sejumlah proyek strategis yang tengah di bangun oleh Pemerintah Kabupaten Buton Selatan.


Gubernur Ali Mazi disambut langsung Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani didampingi seluruh kepala OPD lingkup Pemkab daerah itu.


Adapun sejumlah proyek strategis yang ditinjau di antaranya rencana lokasi pembangunan jalan simpang 7 Buton Selatan, Pelabuhan Bandar Batauga dan RSUD Buton Selatan.


Gubernur Sultra Ali Mazi mengapresiasi upaya dan kerja Pemkab Buton Selatan dalam membangun daerah dengan konsep-konsep yang sangat baik.


“Tentunya Pemrpov Sultra mendukung dan memberikan support atas program-program yang dikerjakan daerah dengan arah yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.


Sementara, Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Sultra atas kunjungan dan perhatian terhadap daerah yang terbilang baru umur muda itu.


“Harapan kita program-program kita terus mendapat perhatian dan dukungan dari bapak gubernur,” ujarnya.


Kata dia, Pemerintah Buton Selatan akan terus berupaya bekerja keras dengan program-program strategis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada semua sektor guna mewujudkan kesejahteraan itu sendiri.


“Insya Allah, pembangunan akan terus kita genjot agar daerah kita maju dan bisa sejajar dengan daerah lain,” tukasnya. (*)


Minggu, 28 November 2021

Sandiaga Uno Berkunjung ke Wakatobi, Para Pedagang Kebanjiran Pembeli

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat berkunjung ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara.


SultraMedia.Com - disalin dari LenteraSultra.com


Kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, membawa perubahan bagi warga di Wakatobi, khususnya di Desa Wisata Liya Togo, Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada (25/11/2021). Meski hanya 30 menit, kedatangan sandiaga ramai diserbu warga.


Masyarakat tampak bangga karena desanya menjadi salah satu tempat di Indoneesia yang didatangi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Melalui kunjungan ini, pergerekan ekonomi juga mengalami peningkatan. Para pedagang kaki lima baik itu makanan kecil, souvenir dan lainnya mengalami kenaikan omset usai diburu pembeli yang ramai berdatangan.


“Apalagi kita tahu kalau souvenir juga masuk dalam ekonomi kreatif,” kata Sandi.


Seperti diketahui, souvenir menjadi ciri khas suatu daerah wisata. Produk-produk tersebut memang harus memiliki ciri khas dari suatu daerah, sehingga tidak hanya memiliki nilai ekonomis melainkan juga nilai sentimental yang bisa menjadi suatu kenangan terhadap lokasi tersebut. Tak sedikit wisatawan yang membeli souvenir sebagi buah tangan dan juga untuk kenangan bahwa pernah berkunjung suatu tempat wisata. Hal tersebut juga terjadi di Desa Wisata Liya Togo, Wangiwangi Selatan.


Meski singkat, Sandiaga Salahudin Uno juga menyempatkan berdiskusi dengan warga terkait kendala mereka yang hingga kini belum memiliki mesin jahit dan mesin bordir sebagai kebutuhan utama produk fashion daerah. Selama ini warga desa liya togo menjahit dan membordir menggunakan jasa dari desa lain dan mengeluarkan biaya yang cukup mahal, sehingga keuntungan yang diperoleh sangat minim.


“Jadi Mas Menteri, Kalau kita punya mesin sendiri tentunya berbeda pendapatannya,” tutur salah satu pengajin.


Tidak hanya mendengar keluhan warga, Sandiaga Salahudin Uno kemudian memberi hadiah warga berupa mesin jahit dan mesin border. (*)

Profil Zalman Anggota DPRD Bombana – Bukti Bakti Penguasa Suara Masaloka Raya

Zalman, S.Ip, anggota DPRD Bombana dari Partai Nasdem


SULTRAMEDIA.COM - disalin dari lenterasultra.com

-

-

Sudah sangat lama penduduk Pulau Masaloka di Bombana merindu hadirnya air bersih. Berpuluh tahun, mereka mengandalkan pasokan air dari daratan yang diangkut penduduk lewat perahu bermesin temple, bahkan ada yang dengan mendayung sampan. Selalu seperti itu meski daerah berganti pemimpin. Mereka hanya mendengar ada janji, tapi entah siapa yang harus mewakili mereka menagihnya.

Bukan hanya air bersih, listrik pun jadi sesuatu yang sulit. Penduduk di pulau itu  hanya mengandalkan genset desa. Warga dijatah hanya beberapa bohlam, dan jumlah colokan. Setrumnya hanya dirasakan dari senja hingg pukul 23.00 Wita. Setelah itu gelap. Masaloka selalu gulita saat tengah malam hingga pagi.

Tapi semuanya menjadi berubah saat seorang bernama Zalman datang dan menuntaskan kerinduan orang Masaloka akan hadirnya dua kebutuhan utama itu. Sumber air jadi dekat, yakni di dalam rumah warga. Zalman, lelaki yang kini menjadi anggota DPRD Bombana periode 2019-2024 seperti jawaban atas doa-doa warga Masaloka. Kemampuan komunikasinya dengan berbagai pihak, menjadikan semuanya nyata.

“Untuk sementara, sudah ada 400 SR (sambungan rumah) kalau air bersih. Sisa 200 SR yang masih kita upayakan lagi. Insya Allah segera terrealisasi,” tutur Zalman, soal air bersih yang kini sudah mengalir di pulaunya itu. Pipa-pipa yang mengalirkan air sudah mengelilingi pulau Masaloka dan masuk di rumah-rumah warga. Tinggal putar keran, air mengucur.

Air bersih di Kepulauan Masaloka Raya diambil dari mata air gunung Lampata. Dari daratan Rumbia, air dimasukan dalam pipa besar yang membentang sekitar 9.500 meter. Sekitar 800 meter pipa air ini menyebrang dan masuk ke dalam laut antara daratan Rumbia dan Masaloka Raya. “Saya sangat bahagia saat melihat saudara-saudara saya di Masolaka menikmati air bersih, langsung dari rumah masing-masing,” katanya.

Program air bersih ini mulai diperjuangkan Zalman sejak tahun 2020, atau setahun setelah ia berstatus sebagai wakil rakyat. Daerah mengabulkan usulannya dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 980 juta. Kemudian tahun 2021, melalui perantara Haji Tafdil sebagai Bupati Bombana, program air bersih untuk penduduk Masaloka Raya mendapat sokongan dana tambahan sekitar Rp 2,8 miliar. Masuknya air bersih di Masaloka Raya serta berbagai pembangunan infrastruktur lainnya diakui Zalman juga tidak luput dari perhatian Haji Tafdil, sebagai Bupati Bombana. Politis Nasdem ini pun tak luput menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Tafdil.

Siapa sosok Zalman ini? Ia adalah seorang kader Partai Nasdem yang kini menjadi satu dari 25 anggota DPRD Bombana, dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1. Ia terpilih dari wilayah Kecamatan Masaloka Raya, Mataoleo, Rumbia Tengah dan Rumbia. Pria kelahiran Kadatua, Buton 1979 ini bahkan mencatatkan diri sebagai peraih suara terbanyak di empat kecamatan di dapil tersebut.

Di Masaloka Raya, ia menasbihkan diri sebagai penguasa suara dengan sangat dominan. Setengah dari jumlah pemilih yang datang ke TPS saat Pemilu 2019 lalu, mendaulat Zalman sebagai wakil mereka di parlemen. Dari 1200-an suara sah yang ditetapkan KPU, 550 diantaranya memilih Zalman. Ia layak dinobatkan sebagai pemilik setengah Masaloka Raya.

Berbekal modal 550 suara di Masaloka Raya, plus tiga kecamatan lainnya, Zalman total memperoleh dukungan 1.160 suara dan membuatnya amat mulus menuju parlemen. Kawan-kawan separtainya di Dapil yang sama, sejatinya tak kalah kuat. Tapi lelaki yang usianya masih relatif muda ini tetaplah lebih kuat.

Pria yang merayakan ulang tahun setiap tanggal 7 Januari ini sejatinya bukanlah penduduk asli Masaloka Raya. Ia jadi warga di pulau itu setelah menikah dengan seorang perempuan Masaloka bernama Masfia tahun 2001 lalu. Di daerah kepulauan yang berbatasan dengan daratan Rumbia itu, namanya tercatat dalam sejarah dan monumental.


Zalman bersama Istri dan keluarga


Pasca Kepulauan Masaloka terbentuk menjadi kecamatan dengan lima desa tahun 2007, Zalman diminta sebagai pelaksana salah satu desa yakni Masaloka Selatan. Uniknya, permintaan itu ditawarkan saat dia sedang merantau di Pulau Katele, Kabupaten Muna menjual alat-alat mesin. “Saat itu saya ditelepon tiga tokoh masyarakat Masaloka Raya untuk pulang,” tuturnya.

Mereka adalah almarhum La Awe, almarhum La Dera dan Yusmin yang saat ini menjadi Kepala Desa Masaloka Barat. Ketiganya meminta Zalman pulanmg kampung. “Saya diminta menjadi pelaksana Kepala Desa Masaloka Selatan karena Masaloka Raya sudah mekar menjadi lima desa dan menjadi satu kecamatan,” kenang Zalman saat ditemui di kediamannya di Tapuahi, Rumbia Tengah, Kamis (25/11/2021).

Permintaan ini menjadi beban pikiran Zalman. Maklum, dia jarang berada di Masaloka karena sehari-hari dia merantau dengan berdagang dari satu provinsi ke provinsi lain. Setelah matang dipikirkan, dia menerima tawaran itu. Tahun 2007, Zalman pulang dan mengakhiri petualangannya sebagai pedagang. Ayah empat orang anak ini kemudian dilantik sebagai pelaksana Kades Masaloka Selatan.

Saat itu usia Zalman baru 27 tahun. Penyerahan tanda pangkat dan gobang garuda dilakukan Bupati Atikurahman. Pelantikannya kala itu, menasbihkan dirinya sebagai kepala desa termuda dari 100-an desa se-Kabupaten Bombana. Sebagai pelaksana Kades, ia diserahi tugas memfasilitasi pemilihan kepala desa definitif.

Setahun kemudian, tepatnya tahun 2008, Pilkades pun digelar. Zalman mencoba peruntungannya dengan ikut pesta demokrasi enam tahunan tingkat desa ini. Dewi fortuna ternyata berpihak padanya. Suami dari Masfia ini meraih suara terbanyak. Dari 500-an wajib pilih di Masaloka Selatan, Zalman unggul 350 suara.

Hasil Pilkades ini, membuat jabatannya didefenitifkan menjadi Kades Masaloka Selatan periode 2008-2014. Amanah penduduk Masaloka Selatan diperlihatkan Zalman. Usai dilantik dia “tancap gas” membenahi kampung halamannya. Masaloka Selatan yang baru lahir mulai dibentuk layaknya sebuah desa.

Setahun memimpin, Zalman langsung membangun kantor desa, lalu merintis pembangunan mesjid dan difungsikan dua tahun kepemimpinannya, membangun posyandu, polindes, membangun pelabuhan, tambatan perahu, jalan-jalan desa dirabat, membangun drainase di semua dusun hingga mengadakan genset buat lampu penerang masyarakatnya di dalam rumah, meski waktu menyalanya saat itu mulai pukul 18.00 hingga 23.00 Wita.

Tidak hanya itu, dia juga melakukan bedah rumah masyarakatnya yang kurang mampu, memberikan bantuan kapal fiber bagi penduduknya yang dominan sebagai nelayan hingga berbagai program lainnya. “Karena saya kepala desa pertama, saya membangun mulai dari nol. Alhamdulillah, semua insfrastruktur dasar ini tuntas pembangunannya di periode pertama,” kata Zalman.

Tahun 2014, jabatannya sebagai kepala desa berakhir. Karena belum ada jadwal Pilkades, untuk mengisi kekosongan jabatan di Masaloka Raya, Zalman dipercaya lagi menjadi pelaksana kepala desa di tahun 2015. Saat agenda Pilkades dihelat ditahun yang sama, Zalman kembali tampil sebagai salah satu kandidat dan kembali terpilih untuk periode kedua, dengan masa jabatan 2016-2022. Ia lagi-lagi terpilih.

Zalman kemudian dilantik sebagai kepala desa definitif periode kedua oleh Tafdil, Bupati Bombana. Pengalamannya berpolitik di tingkat desa ini rupanya menjadi pengalaman berharga bagi Zalman. Baru dua tahun setengah menjadi Kepala Desa Masaloka Raya periode kedua, tepatnya di tahun 2018 dia memutuskan mundur lebih dini.

Pria murah senyum ini rupanya ingin menjajal kemampuan politiknya ke level lebih tinggi, tak hanya di tingkat desa. Ia ingin jadi anggota DPRD Bombana. Kepemimpinannya di Masaloka Raya diestafetkan kepada istrinya, Masfia, atas permintaan masyarakat setempat. Ia sebenarnya sempat menolak dengan alasan etis. Ia tak enak jika ada anggapan orang bahwa ia dan keluarganya rakus jabatan. Setelah ia jadi Kades, bagaimana bisa itu diteruskan juga oleh istrinya.

“Justru saya diancam, kalau bukan istri yang ganti saya jadi Kades, masyarakat tidak mau dukung saya di DPRD. Terpaksa istri, saya izinkan maju gantikan saya,” urai Zalman. Meski mendapat dukungan, Masfia tidak ditunjuk begitu saja. Untuk duduk sebagai Kepala Desa dia harus melalui pemilihan. Ada 20 pemilik hak suara yang menentukan nasibnya.

Setelah dilakukan pemungutan suara, 100 persen pemilik suara bulat mendukung Masfia sebagai suksesor suaminya periode 2018 hingga 2022. Begitu istrinya terpilih jadi Kades, Zalmanpun maju di pemilihan calon anggota legislatif (Pilcaleg). Alasannya, tidak ada figur atau putra daerah dari Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya yang tampil. Padahal daerah itu memiliki pemilih yang cukup banyak.

Dimata Zalman, tiap kali kontestasi demokrasi digelar, pemilik suara di Pulau Masaloka hanya dimanfaatkan calon-calon lain dari luar Masaloka untuk mendulang suara. Selain itu, pertimbangan yang paling mendasar, dia maju sebagai calon anggota DPRD Bombana ingin memajukan kepulauan Masaloka Raya.

Saya ini lama hidup di Masaloka Raya. Saya bersentuhan langsung dengan masyarakat dan turut menikmati dan merasakan apa yang menjadi penderitaan masyarakat disana. Mulai negara ini dijajah Jepang dan Belanda hingga Indonesia merdeka sampai Bombana terbentuk menjadi daerah otonom, Masaloka Raya sangat tertinggal,” cerita Zalman.

Untuk kebutuhan air minum saja misalnya, warga Masaloka Raya harus melalui berbagai fase untuk mendapatkannya. Pertama, penduduk Masaloka Raya harus mengambilnya dengan menggunakan jeriken di Desa Toli-Toli, didaratan Rumbia-dulu Kecamatan Rumbia, kini Kecamatan Mataoleo-. Bagi Penduduk Masaloka yang memiliki katinting, cukup membunyikan mesin menuju Toli-Toli untuk mengambil air.

Sementara yang memiliki perahu tanpa mesin, terpaksa harus mendayung selama satu jam, pulang pergi demi mendapatkan air bersih. Puluhan tahun penduduk Masaloka menikmati semacam ini. Kebutuhan air bersih bagi warga Masaloka berubah setelah muncul air kemasan isi ulang. Penduduk Masaloka mendapatkan suplai air bersih dari Kasipute. Air bersih diisi dalam galon lalu dikirim ke Masaloka menggunakan kapal agak besar dengan mesin tempel.

Ini berlangsung hingga tahun 2020. Masalah lain adalah, lampu penerang. Sejak zaman dahulu hingga tahun 2021 masyarakat Masaloka Raya tidak pernah menikmati terangnya Perusahaan Listrik Negara (PLN). Padahal wilayah ini berbatasan dengan daratan Rumbia. Belum lagi infrastruktur lain yang masih sangat tertinggal.

“Atas dasar ini, hati saya tergerak untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini sehingga saya mematangkan niat mundur dari kepala desa dan maju sebagai calon anggota DPRD Bombana,” kata Zalman. Niatnya ini makin bulat setelah salah satu tokoh politik di Bombana mendukungnya tampil sebagai calon anggota DPRD Bombana. Tokoh politik ini jugalah yang mengajaknya bergabung di Partai Nasdem.

Nama Zalman, kemudian masuk sebagai calon anggota DPRD dari Partai Nasdem di daerah pemilihan (dapil) satu, yang meliputi Kecamatan Rumbia, Rumbia Tengah, Mataoleo dan Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya. Hasilnya tidak meleset. Zalman terpilih menjadi calon anggota DPRD Bombana periode 2019-2024. Dia tercatat dinomor urut satu dari lima calon anggota dewan yang lolos di dapil satu dengan suara terbanyak dari Masaloka Raya.

Bangunan Puskesmas Modern di Kecamatan Masaloka Raya


Fasilitas lampu penerang dari PLN juga sudah dinikmati penduduk Masaloka Raya di tahun kedua keberadaannya di DPRD Bombana. Mulai tahun 2021 ini, masyarakat setempat sudah menikmati listrik dari PLN selama 1 x 24 jam. Fasilitas ini, sama seperti yang dirasakan penduduk di daratan Rumbia. Menurut Zalman, masuknya fasilitas listrik di Masaloka Raya juga atas peran Bupati Haji Tafdil serta peran dan dukungan Camat serta lima kepala desa di Masaloka Raya.  “Camat dan kepala desa bahkan ikut serta ke Kendari menemui Kepala PLN cabang Kendari, demi meyakinkan pihak PLN, agar listrik masuk di Masaloka Raya,” kata Zalman.

Di Masaloka Raya juga sudah berdiri puskesmas megah, yang fasilitasnya sama dengan puskesmas di daratan Rumbia. Puskesmas modern ini dibangun ditahun pertama keberadaannya di DPRD dengan porsi anggaran sekitar Rp 6 Milyar.

Di tahun yang sama, juga dibangun pelebaran jalan menuju kota kecamatan. Lebar jalan semula hanya 3 meter diperlebar menjadi 15 meter. Panjang jalan yang dibangun sekitar 1 kilometer. “Disisa tiga tahun keberadaan saya di DPRD Bombana, tetap memperjuangkan apa yang menjadi kekurangan penduduk di Masaloka Raya. Yang jelas, keluhan air dan listrik selama ini sudah terwujudkan,” katanya.

Untuk sampai ke situasi sekarang, Zalman melalui perjuangan yang cukup keras. Setahun usai menikahi gadis Masaloka, tahun 2002 Zalman memilih merantau. Ia jadi pedagang. Daerah pertama yang dituju adalah Maluku Tenggara Barat. Di wilayah itu ia berjualan menjual pakaian. Setahun kemudian pindah di pulau Serui, Provinsi Papua dengan menjual aksesoris.

Enam bulan kemudian kembali ke Sulawesi Tenggara tepatnya di Mawasangka Kabupaten Buton –kini Buton Tengah- menjual alat-alat mesin. Setelah itu, berdagang di pulau Muna dengan menjual alas-alat mesin. Kini takdir telah mengubah hidupnya, Zalman menjadi salah satu dari 25 orang anggota DPRD Bombana periode 2019-2024.(***)

Nama : Zalman S.IP

Tempat Tanggal Lahir : Kadatua, Buton, 7 Januari 1979

Alamat : Jalan Jenderal Sudirman, Desa Tapuahi, Rumbia Tengah

Istri : Masfia Pekerjaan : Kepala Desa Masaloka Selatan 2018 -2022

Anak :

1. Azlan Saputra 2. Anggun Sulistiawati 3. Aksan Ardianto 4. Adriatma Said Siradz

Pendidikan :

SD Kadatua 1992

SMP Kadatua 1995

SMA 1 Baubau 1998

Strata 1 UMK 2013

Jabatan di DPRD, Ketua Fraksi Nasdem berkarya Wakil Ketua Komisi Dua

Kepala Desa Masaloka Selatan 2008 – 2017 serta 2017-2018 (*)





Sabtu, 27 November 2021

Wakatobi Jalankan Program Smart City Untuk Kawasan Pariwisata



SULTRAMEDIA.COM - disalin dari https://detiksultra.com

Kabupaten Wakatobi gencar menjalankan program Smart City untuk kawasan pariwisata.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Wakatobi, Suruddin mengatakan, Smart City tersebut merupakan program untuk meningkatkan pariwisata suatu daerah, salah satunya Wakatobi.

Dia menambahkan, kawasan smart city yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) terdiri dari beberapa daerah yakni, Kabupaten Wakatobi, Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Konawe Selatan yang harus terintegrasi dan mengacu pada master plan yang telah disusun.

“Jadi untuk smart city itu punya enam dimensi dalam peningkatan pariwisata yakni Smart Government, Smart Economy, Smart Live, Smart Living, Smart People, dan Smart Mobility, ” ucap Suruddin, Sabtu (27/11/2021).

Dia juga menambahkan, dengan melaksanakan enam dimensi tersebut maka Wakatobi sebagai daerah wisata dapat menarik minat pengunjung baik nasional maupun internasional.

Sementara itu, Perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Dwi Elfrida mengatakan, dengan adanya dimensi smart city tersebut dapat menjadikan Wakatobi sebagai destinasi wisata seperti halnya Bali yakni menjadi pariwisata internasional.

“Dengan menjalankan dimensi smart city itu dapat memaksimalkan potensial pariwisata yang ada di Wakatobi dan menjadikan pariwisata internasional,” Tutup Dwi Elfrida. (*)


Kamis, 25 November 2021

Tim Gegana Brimob Gelar Simulasi Penanganan Teroris di Kawasan Citraland Kendari

 



SULTRAMEDIA.COM

-

-

-

Detasemen Gegana Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah atau Brimob Polda Sultra menggelar simulasi penangkapan teroris. Simulasi ini dipimpin Pelaksana tugas (Plt) Komandan Gegana Brimob Polda Sultra AKP I Gusti Komang Sulastra. Latihan ini memilih lokasi perumahan elit Citraland, Jl ZA Sugianto, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sultra. Simulasi penanggulangan teror ini melibatkan 90 personel Gegana, 10 kendaraan dan alat taktis lainnya. Latihan ini menghabiskan 800 butir amunisi hampa dan 29 pucuk senjata dengan berbagai jenis.(*)

Kisah Haru Ayah Wakili Almarhum Anaknya jadi Wisudawan di Kampus IAIN Kendari


SULTRAMEDIA.COM - disalin dari portal sultrakini.com

-

-

-

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melaksanakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana dan Magister tahap kedua tahun 2021 disalah satu hotel di Kendari pada Rabu, 24 November 2021.

Dilansir dari laman akun website IAIN Kendari, dibalik proses wisuda itu, ada kisah haru yang menyelimuti keluarga besar kampus. Salah satu peserta wisudawan terpaksa harus diwakilkan oleh ayahnya karena telah dipanggil kepangkuan Ilahi.

Wisudawan Muhammad Jamaluddin, alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ia meninggal dunia, sebelum mengikuti prosesi wisuda. Momen wisuda yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan berubah menjadi sedih. Terpaksa almarhum harus diwakili oleh sang ayah saat prosesi penyerahan ijazah wisudanya.

Ayahnya, Hasanuddin Daeng Gassing naik ke atas panggung dan berdiri di depan Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd untuk menerima ijazah anaknya tak kuasa menahan air mata kesedihan dikarenakan putra kebanggaannya yang dikenal berprestasi selama menjadi mahasiswa, tidak sempat memakai toga di hari yang paling ia nantikan.

Ia pun hampir tak mampu melangkah turun dari atas panggung karena menanggung duka yang dalam.

Tamu undangan pun ikut sedih, terlebih saat panitia wisuda menayangkan video In Memoriam yang menampilkan foto Jamal (sapaan akrabnya) bersama para sahabatnya semasa kuliah, dan pada saat dirawat karena sakit yang diderita serta proses pemakamannya.

Rektor IAIN Kendari juga menyampaikan duka mendalam kepada almarhum dan keluarga serta mengajak para hadirin untuk memanjatkan doa bersama.

Hasanuddin menerima pelukan dari para sahabat almarhum yang senantiasa menguatkan dan memberikan semangat kepadanya agar kuat dan tabah menghadapi kenyataan ini.

Momen ini juga viral di media sosial usai salah seorang mahasiswa IAIN Kendari, Nurada mengunggah video berdurasi 30 detik itu ke aplikasi Tiktok. Video itu merupakan potongan video dari tayangan live streaming YouTube IAIN Kendari.

Pada kesempatan ini, IAIN Kendari mewisuda 502 mahasiswa yang terdiri dari 459 orang sarjana termasuk Jamaluddin dan 43 orang program magister.

Dalam wisuda tersebut, Rektor menyampaikan agar para alumni wajib mencontohkan pengetahuan yang luas, sikap yang matang serta skill yang memadai untuk menjalani kehidupan.

“Harus siap meniti karir di berbagai sektor lapangan pekerjaan ataupun melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya,” ungkap Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd.

IAIN Kendari menetapkan lulusan terbaik tingkat institut dengan indikator penilaian prestasi akademik dan non akademik. Lulusan terbaik pertama diraih oleh Syahputri Wulan Pratiwi, alumni program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, peringkat kedua diraih Tika Andrea Sugesti, alumni program studi Tadris Bahasa Inggris, ketiga Muhammad Ahsanul Amal, program studi Ekonomi Syariah, dan keempat Ririn Agustiani, program studi Hukum Keluarga Ahwal Syakhshiyah.

Seluruh mahasiswa terbaik mendapatkan piagam penghargaan dari rektor dan bantuan pendidikan berupa uang tunai dari bank BNI senilai Rp2,5 juta.

Laporan: Ririn Alvionita Arfan dan Sita Cahyani

Editor: Hasrul Tamrin


Rabu, 24 November 2021

Bintang Restorasi dari Bombana - Kisah Arsyad, Dulu Sopir Angkot Kini Ketua DPRD


Ketua DPRD Bombana, Arsyad, S.Pd.,M.H 

Bintang Restorasi dari Bombana,
Kisah Arsyad, Dulu Sopir Angkot Kini Ketua DPRD

-
-
-
Partai Nasdem tak salah memilih sosok Arsyad, sebagai kader terbaiknya. Lelaki yang diujung namanya ada bubuhan gelar S.Pd,M.H telah delapan tahunan menjadi pimpinan partai besutan Surya Paloh itu di Bombana. Ia pun menggurat deretan sukses di dua edisi Pemilu. 2014 lalu misalnya, kala pertama kali menggawangi partai ini, Nasdem merebut dua kursi di DPRD. Lalu di tahun 2019, pencapaian luar biasa ditorehkannya. Lima kursi parlemen plus bonusnya, Arsyad mulus jadi Ketua DPRD.

Arsyad memang sosok politisi jempolan. Sebagai pribadi, lelaki ini terlihat sangat sederhana dan jauh dari kesan elitis. Berbincang dengannya bagai berbagi kabar dengan kawan sendiri. Lelaki kelahiran Poleang Selatan ini amat ramah pada semua orang. “Kan kita ini dilahirkan rakyat, sampai ke fase ini karena rakyat. Kalau kemudian saya dianggap karib pada semua orang, sejatinya seperti itulah wakil rakyat,” katanya, kala diungkap soal profilnya yang rendah hati.

Itu juga yang mendasari dirinya terlihat sangat garang di belakang podium, saat berbicara kepentingan rakyat. Ia rela mempertaruhkan apapun, agar segala aspirasi dan kebutuhan masyarakat bisa terwujud. Baginya, ia lebih khawatir terhadap murka Tuhan dan hilangnya kepercayaan rakyat terhadapnya bila tak serius menjalankan tugas. Posisinya sebagai Ketua DPRD, juga memberi beban lebih padanya.

Usia lelaki ini masih relatif muda, 42 tahun tepatnya. Tapi kiprahnya di panggung politik lokal sangat luar biasa. Di Nasdem, ia berproses dengan baik. 2014, saat dipercaya menjadi ketua partai, ia sukses melenggang ke parlemen bersama seorang kawannya dari partai yang sama. Lalu 2019, ia kembali maju dan kali ini sebuah langkah restoratif dibuatnya.




Di tangan Arsyad, Nasdem sukses memenangkan Pemilu dengan mengumpulkan total 13.642 suara dari lima daerah Pemilihan. Jumlah itu diputuskan KPU sebagai peraih suara terbanyak dengan lima kursi di parlemen. Nasdem pula yang berhak atas kursi Ketua DPRD. Tentu saja, sebagai kader terbaik, maka Arsyad yang didaulat partainya sebagai pemilik kursi pimpinan pertama DPRD. Arsyad layak digelari bintang restorasi bagi Nasdem Bombana.

Cara Arsyad memimpin Nasdem dan saat jadi Caleg memang sangat egaliter. Ia bukanlah sosok yang melakukan segala cara untuk meraih suara rakyat. Sebagai ketua, ia memberi kesempatan setara kepada semua kader untuk bertarung, termasuk dengan rival internalnya, sesama kader. Ia menghitung matang, angka pantas untuk bisa lolos. Jangan heran jika suara yang diraihnya relative tak begitu besar, seperti yang lain.

Di Pemilu 2014 lalu misalnya, alumni magister hukum Universitas Muhammadiyah Kendari ini punya 831 suara yang mencoblos namanya di surat suara. Angka itu sudah lebih dari cukup untuk mengantarkannya bersama 10 orang lainnya dari daerah pemilihan (dapil) 3 Poleang untuk melenggang ke gedung parlemen Bombana. Ia pun tercatat sebagai anggota DPRD Bombana periode 2014-2019.




Sedangkan di Pemilu 2019, Arsyad tampil di dapil 2 yakni Poleang Selatan, Poleang Utara, Poleang Tenggara dan Poleang Utara. Meski terjadi perubahan dapil di Pemilu 2019, alumni strata satu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo bisa survive. Namanya kembali dipercaya rakyat menjadi anggota dewan setelah 900-an orang dari dapil itu memilihnya. Kader-kader Nasdem di Pemilu edisi ini malah bisa meraih hingga lebih 1000 suara. Baginya, kesuksesan menjadi pimpinan partai itu bila banyak kader yang lolos ke parlemen. Itu sudah ia buktikan.

Arsyad sama sekali tidak pernah membangun ekspektasi tinggi dalam berpolitik, apalagi sampai menargetkan dirinya ada di pucuk pimpinan DPRD Bombana. Saat memutuskan tampil bertarung kembali di Pemilu 2019 untuk periode kedua, ia sempat berpikir bila persaingan bakal sangat berat karena adanya perubahan daerah pemilihan. Namun keraguannya itu terjawab. Asho-nama panggilannya-tidak hanya lolos di periode kedua, tapi juga sukses memimpin Nasdem hingga menjadi pemenang Pemilu.

“Jangankan mau jadi ketua, untuk duduk di periode kedua saja saya berpikir keras. Komposisi Caleg berubah, peta politik juga tidak sama. Saya hanya serahkan kepada yang maha kuasa terkait pengabdian saya lima tahun. Jika selama lima tahun, Allah mencatatnya baik, maka dari itu pasti dibukakan jalan untuk duduk kembali. Dan Alhamdullilah tercapai,” kata Arsyad.




Semua keberhasilannya hingga sampai di puncak pimpinan DPRD atas kepercayaan konstituen dan dorongan keluarga terutama istri dan teman-teman dekat. Selain itu, Partai Nasdem yang menjadi pilihan untuk bernaungnya selama berpolitik, juga menjadi faktor utama. Kata Arsyad, Partai Nasdem, adalah partai yang membuatnya duduk di periode pertama dan kedua.

Dimatanya, Partai Nasdem memiliki banyak kelebihan, karena memberi ruang yang sangat besar bagi orang-orang yang ingin memuluskan karirnya di dunia politik. Partai Nasdem memberi perhatian terhadap jenjang kepengurusan, mulai dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Partai Nasdem kata Arsyad, merupakan satu-satunya partai yang selalu menggaungkan politik tanpa mahar.

Pria kelahiran Kampung Baru, Poleang Selatan, 10 Oktober 1979 ini menamatkan pendidikan dasarnya di SDN Kampung Baru 2 di tahun 1990, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMPN Boepinang dan tamat 1996, serta menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMAN Poleang pada tahun 1999. Asho kemudian kembali melanjutkan studinya di program studi Penjaskes, FKIP, Universitas Haluoleo.

Di tahun 2006 silam, kampus terbesar di Sulawesi Tenggara ini mengganjarnya dengan gelar sarjana pendidikan. Tidak sampai disitu, duduk di kursi Ketua DPRD, Asho melanjutkan lagi pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi yakni strata 2. Jurusan yang diambil adalah ilmu hukum. Tahun 2020, titel dibelakang namanya bertambah menjadi magister hukum.


 


Sebelum berkecimpung di ranah politik, anak bungsu dari delapan bersaudara buah hati pasangan almarhum Samsuddin dan Norma Ali Daeng Mapata ini merupakan wiraswasta. Asho menggagas usaha depot air minum isi ulang di wilayah Poleang Selatan. Usaha ini mulai dirintis sejak tahun 2010. Sebagai penunjang usahanya, Asho memberanikan diri membeli mobil pikap dengan cara kredit demi melancarkan bisnisnya.

Namun prediksinya meleset. Usaha galonnya kurang lancar karena penduduk Poleang kala itu masih belum terpikat dengan air isi ulang. Masalah ini membuat Asho kewalahan membayar angsuran kendaraanya. Untuk menutupinya, dia harus nyambi menjadi sopir khusus penumpang pasar di wilayah Poleang.

“Lima hari seminggu saya harus bangun jam tiga subuh untuk mengantar penumpang. Tujuannya di beberapa pasar seperti Pasar Muleno, Tampabule, Bambaea, Toburi dan Muleno. Profesi ini saya geluti selama 9 bulan untuk menambah beban biaya kredit mobil saya,” kenang Asho, menceritakan perjalanan hidupnya.

Kerja kerasnya, tidak sia-sia. Asho bisa menyelesaikan cicilan mobilnya. Usaha air isi ulangnya terus berkembang pesat. Bahkan sampai saat ini, bisnisnya itu telah memberikan lapangan kerja bagi penduduk di kampung halamannya. Suami Irma Sapriani, S.Pi menunjukan kepada semua orang bahwa proses memang tak pernah mengkhianati hasil.

Arsyad boleh disebut sebagai politisi tangguh. Kala usianya belum genap 30 tahun, ia pernah mencoba peruntungan di jalur ini. Ia mendaftar sebagai Caleg untuk ikut Pemilu tahun 2009 dari partai berbeda. Kala itu, Nasdem belum lahir. Ia bertarung di Dapil Poleang Raya. Sayangnya, Asho hanya meraih 500-an suara. Gagal ke parlemen, tak lantas membuatnya patah arang. Lima tahun berikutnya, atau 2014, ia pun mencoba kembali dengan Nasdem sebagai kendaraannya. Kali ini mulus.

Pantas bila Arsyad tahan banting di dunia politik. Ia bukan seorang yang amatiran. Ayah dari Kheysia Atifa Arsyad ini, sudah kenal politik sejak tahun 2007 silam. Dia aktif sebagai wakil Ketua PPP, Bombana. Namun keberadaannya di Partai berlambang ka’bah ini tidak bertahan lama. Asho “hijrah” menjadi pengurus Partai Amanat Nasional (PAN). Ia ikut bergabung di partai berlambang matahari terbit ini atas ajakan temannya, Surahman.

Selain itu, PAN dinilai Asho sebagai salah satu partai yang akan besar di Sultra. Namun lagi-lagi keberadaannya di PAN tidak bertahan lama. Ia kemudian hijrah di Partai Nasdem. Kepindahannya di partai besutan Surya Paloh ini ternyata menjadi jembatan bagi dirinya untuk duduk di lembaga legislatif. Dia juga mencatatkan diri sebagai penduduk pertama Poleang Selatan yang menjadi anggota dewan, sejak Bombana menjadi otonom.

Kini setelah 7 tahun duduk di DPRD, Arsyad mengaku telah memberikan perubahan di Poleang Selatan. Jika selama ini daerah itu, tidak pernah tersentuh APBD, maka sejak keberadaan dirinya, tanah kelahirannya itu mulai dilirik. Selain Dana Gembira, di daerah itu sudah masuk pengaspalan dengan anggaran sekitar 1 miliar, jalan perikanan, tambatan perahu hingga lantai jemur untuk petani rumput laut. “Dari semua program itu, sekitar 6 miliar anggaran yang masuk di Poleang selama satu tahun pertama saya berada di DPRD,” katanya.

Kini, menjelang tiga tahun lagi keberadaannya di DPRD di periode kedua, Arsyad masih memiliki target yang akan diperjuangkannya. Diantaranya, dia akan mengupayakan Poleang Selatan terbebas dari banjir akibat sumber penambangan rakyat pasir, meningkatkan ekonomi masyarakat, serta memperbanyak lahan tambak dengan memanfaatkan lahan tidur serta mengaktifkan kembali lahan tambak yang tidur.

Sementara untuk wilayah pesisir, dia akan memajukan penduduk di wilayah pesisir dengan mengupayakan dan memperjuangkan alat tangkap modern bagi mereka. Selain itu, dengan posisinya sebagai Ketua DPRD Bombana, Arsyad akan selalu memperjuangkan apa yang menjadi tuntutan dan aspirasi masyarakat yang diwakilinya. Dia berharap, disisa masa jabatannya di periode kedua, makin banyak lagi program-program yang akan di perjuangkan masuk khususnya di daerah pemilihannya serta dapil lain di Kabupaten Bombana. (***)


Nama Lengkap                 : Arsyad, S.Pd.,M.H

Tempat tanggal lahir       : Kampung Baru, Poleang Selatan, 10 Oktober 1979

Agama                               : Islam

Status                                 : Nikah

Nama Istri                         : Irma Sapriani, S.Pi

Anak                                  :   1. Kheysia Atifa Arsyad

                                                2. Muhammad Kaysan Surya Arsyad

Pendidikan :

  • SDN Kampung Baru 2 1990
  • SMPN Boepinang, 1993
  • SMAN 1996
  • S.1 Program studi Penjaskes 2006
  • S.2 Fakultas Hukum UMK 2020

Partai Nasdem,

Jumlah suara

  • Periode 2014-2019 = 831 suara
  • Periode 2019-2024 = 900-an suara

Jabatan :

  • Ketua Fraksi Perjuangan Restorasi Nurani (Peran) periode 2014-2019
  • Ketua DPRD Bombana (Periode 2019-2024)


Minggu, 21 November 2021

Al Khawarizmi, Kisah Ilmuwan Islam Terkenal Penemu Aljabar

Patung Al Khawarizmi


Al Khawarizmi. Beliau dikenal salah satu ilmuwan muslim paling terkenal. Al Khawarizmi dikenal sebagai ahli di bidang Matematika, Astronomi, dan Geografi.

Sumbangsihnya dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan sudah tidak diuragukan lagi. Ia paling dikenal sebagai penemu Aljabar dan penemuan angka nol.

Tak hanya di timur, bahkan orang di barat juga menghormati Al Khawarizmi. Pantaslah bila ia dapat disejajarkan dengan para ilmuwan matematika lainnya misalnya Blaise Pascal atau lainnya


Biodata Al Khawarizmi

Nama : Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī   

Dikenal : Al Khawarizmi

Lahir : Khwarezmia , Uzbekiztan, 780 M

Wafat : Bagdad, Irak, 850 M

Sumbangsih : Aljabar, Angka Nol, Geometri  


Biografi Al Khawarizmi

Nama Asli dari Al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff.

Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Ia dikenal sebagai penemu dari Aljabar dan juga angka nol. Tak heran orang barat menjulukinya sebagai father of algebra atau bapak aljabar.

Kelahiran Al Khawarizmi

Al Khawarizmi dilahirkan di Bukhara. Tahun 780 hingga 850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. Al Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke 9 M.

Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Uzbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad. Namun seperti yang dikutip dari Wikipedia bahwa menurut sejarawan Islam al-Tabari, ia menjelaskan bahwa al Khawarizmi berasal dari kota bernama Qutrubbull yang berada di dekat Baghdad, Irak.


Tokoh Islam Yang Berpengetahuan Luas

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahwa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.

Al Khawarizmi telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad.

Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam.


Penemu Aljabar

Al Khawarizmi juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab.

Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.

Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang.

Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi.

Tokoh lain, Wiedmann berkata….” al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk dunia sains”.


Peranan Al Khawarizmi Dalam Matematika

Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika.

Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat [The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran.

Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun.

Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke 9 M.

Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12.

Sebelum ini tak ada istilah aljabar, sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Al Khawarizmi diketahui wafat di daerah Baghdad, Irak pada tahun 850 M.


Karya Al Khawarizmi

Al-Jabr wa’l Muqabalah : Beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. 

Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi. 

Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri. (sumber : https://www.biografiku.com/biografi-al-khawarizmi/?nowprocket=1)


Biografi Mao Zedong, Bapak Pendiri Republik Rakyat Cina

Mao Zedong


Profil dan biografi Mao Zedong. Ia dikenal sebagai presiden pertama sekaligus pendiri Republik Rakyat Cina (RRC) atau Tiongkok. Ia juga merupakan pemimpin pertama dari partai komunis Cina yang kini berkuasa.

Di Cina, Mao Zedong dikenal sebagai Great Leader. Ia bersama partainya merevolusi pemerintahan dan kebudayaan bangsa Cina yang kini berubah menjadi salah satu negara kuat dan maju di dunia.


Biografi Mao Zedong

Mao Tse Tung atau dikenal dengan Mao Zedong dilahirkan pada tanggal 26 Desember 1893 di wilayah Xiangtan, Cina. Ia lahir sebuah keluarga petani miskin. Sejak kecil Mao harus bekerja keras dan hidup prihatin. Meskipun di kemudian hari keadaan ekonomi keluarganya meningkat, tetapi kesengsaraan di masa kecil itu banyak mempengaruhi kehidupannya kelak.

Ketika kecil, Mao dikirim untuk belajar di sekolah dasar. Pendidikannya sewaktu kecil juga mencakup ajaran-ajaran klasik Konfusianisme. Tetapi pada usia 13 tahun, ayahnya menyuruhnya berhenti bersekolah dan menyuruhnya bekerja di ladang-ladang.

Mao memberontak dan bertekad ingin menyelesaikan pendidikannya sehingga ia nekat kabur dari rumah dan melanjutkan pendidikannya di tempat lain. Pada tahun 1905, ia mengikuti ujian negara yang pada saat itu mulai menghapus paham-paham konfusianisme lama; digantikan oleh pendidikan gaya Barat.


Terlibat Revolusi Xinhai

Hal ini menandakan permulaan ketidakpastian intelektual di Cina. Pada tahun 1911, Mao terlibat dalam Revolusi Xinhai yang merupakan revolusi melawan Dinasti Qing yang berakibat kepada runtuhnya kekaisaran Cina yang sudah berkuasa lebih 2000 tahun sejak tahun 221 SM.

Tahun 1912, Republik Cina diproklamasikan oleh Sun Yat Sen dan Cina dengan resmi masuk ke zaman republik. Mao lalu melanjutkan sekolahnya dan mempelajari banyak hal antara lain budaya barat. Pada tahun 1918 ia lulus dan lalu kuliah di Universitas Beijing. Di sana ia akan berjumpa dengan para pendiri PKT yang berhaluan Marxis.


Mendirikan Partai Mao

Partai Mao didirikan pada tahun 1921 dan Mao semakin hari semakin vokal. Antara tahun 1934 – 1935 ia memegang peran utama dan memimpin Tentara Merah Cina menjalani “Mars Panjang”. Lalu semenjak tahun 1937 ia ikut menolong memerangi Tentara Dai Nippon yang menduduki banyak wilayah Cina.

Akhirnya Perang Dunia II berakhir dan perang saudara berkobar lagi. Dalam perang yang melawan kaum nasionalis ini, Mao menjadi pemimpin kaum Merah dan akhirnya ia menangkan pada tahun 1949. Pada tanggal 1 Oktober tahun 1949, Republik Rakyat Cina diproklamasikan dan pemimpin Cina nasionalis yakni Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taiwan.

Dalam PKT Mao sendiri sejak tahun 1943 adalah ketua sekretariat partai dan Politbiro tetapi sebenarnya ia mengontrol seluruh partai sampai ia mati pada tahun 1976. Kepemimpinan mungkin tidak kejam secara vulgar seperti Stalin tetapi kekerasan kebijakannya dan kelakuannya yang semau dirinya sendiri membawa rakyat Cina terpuruk ke dalam kehancuran dan kesengsaraan yang luar biasa.


Pemikiran Mao Zedong

Mao sebenarnya bukan seorang filsuf yang orisinil. Gagasan-gagasannya berdasarkan pemikiran bapak-bapak sosialisme lainnya seperti Karl Marx, Friedrich Engels, Lenin dan Stalin.

Tetapi pemikiran mao zedong lebih banyak berpikir tentang materialisme dialektik yang menjadi dasar sosialisme dan penerapan gagasan-gagasan ini dalam praktek seperti dikerjakan Mao bisa dikatakan orisinil. Mao bisa pula dikatakan seorang filsuf Cina yang pengaruhnya paling besar dalam Abad ke 20 ini.

Konsep filsafat Mao yang terpenting adalah konflik. Menurutnya: “Konflik bersifat semesta dan absolut, hal ini ada dalam proses perkembangan semua barang dan merasuki semua proses dari mula sampai akhir.”

Model sejarah Karl Marx juga berdasarkan prinsip konflik: kelas yang menindas dan kelas yang tertindas, kapital dan pekerjaan berada dalam sebuah konflik kekal. Pada suatu saat hal ini akan menjurus pada sebuah krisis dan kaum pekerja akan menang.

Pada akhirnya situasi baru ini akan menjurus kepada sebuah krisis lagi, tetapi secara logis semua proses akhirnya menurut Mao, akan membawa kita kepada sebuah keseimbangan yang stabil dan harmonis.

Mao jadi berpendapat bahwa semua konflik bersifat semesta dan absolut, jadi dengan kata lain bersifat abadi. Konsep konflik Mao ini ada kemiripannya dengan konsep filsafat yin-yang. Semuanya terdengar seperti sebuah dogma kepercayaan. Di bawah ini disajikan sebuah cuplikan tentang pemikirannya tentang konflik.

Dalam ilmu pengetahuan semuanya dibagi berdasarkan konflik-konflik tertentu yang melekat kepada obyek-obyek penelitian masing-masing. Konflik jadi merupakan dasar daripada sesuatu bentuk disiplin ilmu pengetahuan.

Contoh-contoh yang diberikan oleh Mao Zedong mengenai ‘konflik’ dalam disiplin yang berbeda-beda diambilnya dari Lenin. Beberapa analogi memang pas tetapi yang lain-lain tidak.

Pendapat Mao menjadi meragukan lagi apabila ia mengatakan bahwa ‘konflik’-‘konflik’ ini merupakan ‘intisari’ daripada disiplin ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Bilangan negatif dan positif bukanlah intisari ilmu matematika, begitu pula metafisika dan dialektika bukanlah intisari dari filsafat.

Mao adalah seseorang yang terpelajar dan pengertian-pengertiannya yang salah bisa diterangkan dari sebab ia sangat terobsesi dengan konsep konflik ini.

Obsesi ini juga mempengaruhi keputusan-keputusan politiknya seperti akan dipaparkan di bawah nanti. Konsep Yin Yang juga mempengaruhi pandangan filsafat Mao Zedong.

Konsep Mao kedua yang penting adalah konsepnya mengenai pengetahuan yang juga ia ambil dari paham Marxisme. Mao berpendapat bahwa pengetahuan merupakan lanjutan dari pengalaman di alam fisik dan bahwa pengalaman itu sama dengan keterlibatan.

Jika engkau mencari pengetahuan maka engkau harus terlibat dengan keadaan situasi yang berubah. Jika kau ingin mengetahui bagaimana sebuah jambu rasanya, maka jambu itu harus diubah dengan cara memakannya.

Jika engkau ingin mengetahui sebuah struktur atom, maka engkau harus melakukan eksperimen-eksperimen fisika dan kimia untuk mengubah status atom ini. Jika engkau ingin mengetahui teori dan metoed revolusi, maka engkau harus mengikutinya. Semua pengetahuan sejati muncul dari pengalaman langsung.

Hanya setelah seseorang mendapatkan pengalaman, maka ia baru bisa melompat ke depan. Setelah itu pengathuan dipraktekkan kembali yang membuat seseorang mendapatkan pengalaman lagi dan seterusnya.

Di sini diperlihatkan bahwa Mao tidak saja mengenal paham Marxisme tetapi juga paham neokonfusianisme seperti dikemukakan oleh Wang Yangmin yang hidup pada abad ke 15 sampai ke abad ke 16.


Kebijakan Politik Mao Zedong

Mao membedakan dua jenis konflik; konflik antagonis dan konflik non-antagonis. Konflik antagonis menurutnya hanya bisa dipecahkan dengan sebuah pertempuran saja sedangkan konflik non-antagonis bisa dipecahkan dengan sebuah diskusi.

Menurut Mao konflik antara para buruh dan pekerja dengan kaum kapitalis adalah sebuah konflik antagonis sedangkan konflik antara rakyat Cina dengan Partai adalah sebuah konflik non-antagonis.

Pada tahun 1956 Mao memperkenalkan sebuah kebijakan politik baru di mana kaum intelektual boleh mengeluarkan pendapat mereka sebagai kompromis terhadap Partai yang menekannya karena ingin menghindari penindasan kejam disertai dengan motto: “Biarkan seratus bunga berkembang dan seratus pikiran yang berbeda-beda bersaing.”


Revolusi Mao Zedong

Tetapi ironisnya kebijakan politik ini gagal: kaum intelektual merasa tidak puas dan banyak mengeluarkan kritik. Mao sendiri berpendapat bahwa ia telah dikhianati oleh mereka dan ia membalas dendam.

Gaya kepemimpinan Mao Zedong hampir sama dengan pemimpin komunis lainnya seperti Stalin atau Lenin yang cenderung melakukan ‘pembersihan‘ kepada siapa saja yang dianggap menghalangi revolusi.

Sekitar 700.000 anggota kaum intelektual ditangkapinya dan disuruh bekerja paksa di daerah pedesaan. Mao percaya akan sebuah revolusi yang kekal sifatnya. Ia juga percaya bahwa setiap revolusi pasti menghasilkan kaum kontra-revolusioner.

Oleh karena itu secara teratur ia memberantas dan menangkapi apa yang ia anggap lawan-lawan politiknya dan para pengkhianat atau kaum kontra-revolusioner.

Peristiwa yang paling dramatis dan mengenaskan hati ialah peristiwa Revolusi Kebudayaan yang terjadi pada tahun 1966. Pada tahun 1960an para mahasiswa di seluruh dunia memang pada senang-senangnya memberontak terhadap apa yang mereka anggap The Establishment atau kaum yang memerintah. Begitu pula di Cina.

Bedanya di Cina mereka didukung oleh para dosen-dosen mereka dan pembesar-pembesar Partai termasuk Mao sendiri. Para mahasiswa dan dosen mendirikan apa yang disebut Garda Merah, yaitu sebuah unit paramiliter.

Dibekali dengan Buku Merah Mao, mereka menyerang antek-antek kapitalisme dan pengaruh-pengaruh Barat serta kaum kontra-revolusioner lainnya.

Sebagai contoh fanatisme mereka, mereka antara lain menolak berhenti di jalan raya apabila lampu merah menyala karena mereka berpendapat bahwa warna merah, yang merupakan simbol sosialisme tidak mungkin mengartikan sesuatu yang berhenti.

Maka para anggota Garda Merah ini pada tahun 1966 sangat membabi buta dalam memberantas kaum kontra revolusioner sehingga negara Cina dalam keadaan amat genting dan hampir hancur; ekonominyapun tak jalan.

Akhirnya Mao terpaksa menurunkan Tentara Pembebasan Rakyat untuk menanggulangi mereka dan membendung fanatisme mereka. Hasilnya adalah perang saudara yang baru berakhir pada tahun 1968.

Strategi Ma Zedong selanjutnya pada tahun 1958 meluncurkan apa yang ia sebut Lompatan Jauh ke Depan di mana daerah pedesaan direorganisasi secara total.

Di mana-mana didirikan perkumpulan-perkumpulan desa (komune). Secara ekonomis ternyata ini semua gagal. Diperkirakan kurang lebih hampir 20 juta jiwa penduduk Cina kala itu tewas secara sia-sia


Pendiri Republik Rakyat Cina

Republik Rakyat Cina semenjak diproklamasikan oleh Mao pada tahun 1949 tidak diakui oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat tetap mengakui Republik Nasionalis Cina yang semenjak tahun 1949 hanya menguasai pulau Formosa atau Taiwan dan sekitarnya.

Cina yang sejak didirikannya PBB pada tahun 1945 sudah menjadi anggota Dewan Keamanan secara tetap bersama dengan Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis dan Uni Soviet (Rusia) sebagai pemenang Perang Dunia II, tetap diwakili pula.

Cuma yang mewakili adalah pemerintah nasionalis yang sekarang hanya memerintah Taiwan saja. Hal ini menjadi aneh sebab Cina daratan yang kala itu berpenduduk kurang lebih 800 juta jiwa tidak diwakili di PBB; yang mewakili hanya Taiwan saja yang kala itu berpenduduk mungkin tidak lebih dari 10 juta jiwa.

Maka pada akhir tahun 1960-an presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, mulai mendekati Republik Rakyat Cina dan akhirnya dengan persetujuan Uni Soviet RRT menjadi anggota Dewan Keamanan PBB mulai tahun 1972 dan menggantikan Taiwan.


Mao Zedong Wafat

Pada tanggal 9 September 1976, Mao Zedong meninggal dunia. Penyebab kematian Mao Zedong adalah penyakit Parkinson. Mao terakhir kali muncul di depan umum pada bulan mei dalam peringatan May Day pada tahun 1971

Keinginan terakhir presiden pertama China ini ingin dimakamkan. Namun, jasad Mao Zedong tidak dimakamkan, namun hanya dibalsem atau diawetkan. Jasad Mao Zedong kini berada di Mausoleum Mao Zedong atau yang dikenal dengan Aula Memorial Ketua Mao.

Sepeninggal Mao Zedong, Republik Rakyat Cina menjadi semakin terbuka. Normalisasi hubungan diplomatik dengan Indonesia juga terwujud pada tahun 1992. Pada saat ini Cina tampil sebagai sebuah raksasa yang baru bangun dari tidurnya dan pertumbuhan ekonomi sangat pesat.

Bahkan Cina bisa melampaui Rusia dalam perkembangannya. Hal yang dipertentangkan sekarang ialah apakah ini semua bisa diraih berkat jasa-jasa Mao atau karena pengaruhnya sudah tipis. (sumber : https://www.biografiku.com/biografi-mao-zedong/?nowprocket=1)


DESA

Adsense

KEPOLISIAN

Opini

Sport

Pendidikan

© Copyright 2019 SultraMedia.Com | All Right Reserved